Bahasa semut


Profesor Robert Hickling telah menghabisakan waktu bertahun-tahun untuk meneliti serangga dan merekam getaran bunyi yang mereka lepaskan.Namun,bahan-bahan yang diperoleh tidak bisa dinyatakan hingga ia mampu merekam bunyi yang berasala dari semut.Ia bermaksud meneliti semut disarangnya.

Hasil dari penelitiannya adalah ternyata frekuensi bunyi-bunyi yang dilepaskan semut-semut itu bervariasi dari satu semut dengan semut yang lain.
Beraneka bunyi semut akhirnya bisa direkam dengan sukses dan bagian-bagian dari riset ini diterbitkan dimajalah Journal of Sound and Vibration tahun 2006,dan itu pertama kali manusia dapat mendengar suara semut yang sebenarnya.

Peneliti ini menerbitkan banyak riset dan yang paling penting adalah tentang komunikasi antar semut dengan judul “Analisis Komunikasi Akustik Semut” di Journal of Acoustical Society of American Magazine.Para peneliti menunjukkan bahwa semut-semut melebihi kita dalam komunikas i akustik.Mereka menduga semut menggunakan antenanya untuk mengirim dan menerima getaran suara.Semut memperkuat isyarat-isyarat suara yang diterima seperti pada alat-alat penerima gelombang yang canggih.

Lebih dari itu,semut-semut juga bisa menghilangkan bunyi-bunyi yang melebihi batas,sehingga terjadi filtrasi atau pemilaha terhadap bunyi untuk mencirikan suatu bunyi dari yang lain.Ini adalah system komunikasi canggih yang selama ini tidak dikenal para ilmuwan,dan mereka baru menemukannya beberapa tahun yang lalu.
Para ilmuwan berusaha menangkap isyarat akustik yang diucapkan oleh semut.Namun mereak hanya berhasil membedakan empat macam bunyi saja setelah melakukan pengamatan bertahun-tahun.

Saat semut member peringatan,ia mengeluarkan panggilan yang diterima,dipahami dan direspon kawannya dengan segera.Para ilmuwan menyatakan bahwa semut-semut itu seperti kita,mereka melaksanakan tugas secar efisien.Sambil bekerja,semut-semut berbicara satu sama lain dan berkata seperti manusia.Diketahi bahwa ternyata semut-semut mengorganisir proses pengumpulan makanan dan tugas-tugas lain melalui bunyi-bunyi tertentu,sementara semut yang lain mendengar dan merespon.

Allah berfirman, ’Hingga hingga apabila mereka sampai dilembah semut berkatalah seekor semut,’Hia semut-semut,masuklah kedalam sarang-sarangmu,agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya,sedangkan mereka tidak menyadari’ (An-Naml:18)
Ketika seekor semut menyerang seekor ulat,maka mereka mengeluarkan suara khusus juga.Suara-suara tersebut benar-benar tidak bisa dipahami,dan mereak melakukan pertemuan seperti manusia.

Phil De Vries menemukan bahwa serangga juga melepaskan getaran-getaran suara lemah yang dapat dibedakan semut.Serangga ini mengeluarkan getaran selama ia bekerja,sehingga semut sering kali terjebak dan menjadi mangsanya.Getaran-getaran akustik itu merupakan alat kominikasi diantara serangga.

Profesor Robert Hickling mengatakan ,’’Semut-semut tidak bereaksi terhadap suara manusia dan tidak terpengaruh olehnya.Tetapi jika kita mengarahkan getarn-getaran yang sesuai,maka semut terpengaruh olehnya dan mersponnya.Ini berarti bahwa semut-semut mempunyai bahasa sendiri dan sepenuhnya merak seperti manusia.’’

Profesor Robert Hickling membeberkan penelitiannya terhadap suara semut di situsnya,dan bisa di download dibawah ini :

Suara semut saat memberi peringatan bahaya:
http://home.olemiss.edu/-hikling/alarm.mp3

suara saat mereka bekerja:
http://home.olemiss.edu/-hikling/allswell.mp3

Akan terasa perbadaan intensitas dan frekuensi suara saat semut memberi peringatan terasa lebih tinggi disbanding semut saat bekerja.

Comments

Popular posts from this blog

RED PLANET (MARS)

Bioluminasi -Cahaya berpendar hewan dan tumbuhan-

Istana Sehari